Monday, August 31, 2009

Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar 2




Lailatul-Qodar mempunyai beberapa alamat/tanda, baik secara langsung (iaitu pada malamnya) maupun setelah terjadi (iaitu pada pagi harinya). Adapun alamat secara langsung (yaitu pada malamnya) di antaranya:


  1. Sinar cahaya sangat kuat pada malam Lailatul-Qadar dibandingkan dengan malam-malam yang lainnya. Tanda ini pada zaman sekarang hanya bisa dirasakan oleh mereka yang tinggal ditempat yang jauh dari sinaran lampu(seperti di kota) atau sejenisnya.
  2. Bertambah kuatnya cahaya pada malam itu.
  3. Thoma'ninah, Yaitu ketenangan dan kelapangan hati yang dirasakan oleh orang-orang yang beriman lebih kuat dari malam-malam yang yang lainnya.
  4. Angin dalam keadaan tenang pada malam Lailatul-Qodar, tidak berhembus kencang (tidak ada ribut) dan tidak ada guntur. Hal ini berdasarkan hadits dari sahabat Jabir bin Abdillah sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda (yang artinya):

“Sesungguhnya Aku melihat Lailatul-Qodar kemudian dilupakannya, Lailatul-Qodar turun pada 10 akhir (bulan Romadlon) yaitu malam yang terang, tidak dingin dan tidak panas serta tidak turun hujan”.

(HR. Ibnu Khuzaimah no.2190 dan Ibnu Hibban no.3688 dan dishohihkan oleh keduanya).


Kemudian hadits dari sahabat ‘Ubadah bin Shamit sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda (yang artinya) “Sesungguhnya alamat Lailatul-Qodar adalah malam yang cerah dan terang seakan-akan nampak didalamnya bulan bersinar terang, tetap dan tenang, tidak dingin dan tidak panas. Haram bagi bintang-bintang melempar pada malam itu sampai waktu subuh. Sesungguhnya termasuk dari tandanya adalah matahari terbit pada pagi harinya dalam keadaan tegak lurus, tidak tersebar sinarnya seperti bulan pada malam purnama, haram bagi syaitan keluar bersamanya (terbitnya matahari) pada hari itu”. (HR. Ahmad 5/324, Al-Haitsamy 3/175 dia berkata : perawinya tsiqoh)


5. Terkadang Allah Taala memperlihatkan malam Lailatul-Qadar kepada seseorang dalam mimpinya. Sebagaimana hal ini terjadi pada diri para sahabat Rasulullah. Kenikmatan beribadah dirasakan oleh seseorang pada malam Lailatul-Qodar lebih tinggi dari malam-malam yang lainnya.

6. Kenikmatan beribadah dirasakan oleh seseorang pada malam Lailatul-Qadar lebih tinggi dari malam-malam yang lainnya.

Adapun alamat setelah terjadi (yaitu pada pagi harinya) di antaranya: Matahari terbit pada pagi harinya dalam keadaan tidak tersebar sinarnya dan tidak menyilaukan, berbeza dengan hari-hari biasanya. Hal ini berdasarkan hadits dari sahabat Ubaiy bin Ka’ab yang mengatakan: “Sesungguhnya Rasulullah SAW mengkabarkan kepada kami:

“Sesungguhnya Matahari terbit pada hari itu dalam keaadaan tidak tersebar sinarnya”. (HR. Muslim no.762, 2/828)


Adapun alamat yang menyebutkan bahawa tidak ada atau sedikit gonggongan anjing pada malam Lailatul-Qodar adalah tidak benar, kerana terkadang dijumpai pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan anjing dalam keadaan menyalak/menggonggong. (Syaikh Utsaimin)

(Diterjemahkan oleh Al Ustadz Abu ‘Isa Nurwahid dari Fataawa Lajnah ad Da’imah, Syarhul Mumthi’ Ibnu Utsaimin, Fataawa wa Rasaail Ibnu Utsaimin, dan Majmu’Fataawa Syaikh Shalih Fauzan)

Sumber : Buletin Da’wah Al-Atsary, Semarang. Edisi 18 / 1427 H
Dikirim via email oleh Al-Akh Dadik


[Sumber]

No comments: