Monday, August 31, 2009

Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar 1

Kegiatan masjid dan mushala menjadi semakin ramai menjelang sepuluh terakhir di bulan ramadan, meski jamaah yang mengikuti tarawih mulai berkurang. Tetapi hamba hamba Allah rela tidak tidur dan menahan ngantuk untuk menantikan sesuatu yang sangat diidam-idamkan.
Tidak hanya tarawih dan tadarus Alquran, pada malam-malam ganjil yakni tanggal 21, 23, 25, 27 dan 29 ramadan, aktiviti ditambah dengan iktikaf (berdiam diri dalam masjid), solat tasbih dan lain-lain.

Siapa pun umat Islam tak ingin melewatkan dan meraih lailatul qodar. Betapa tidak, malam yang yang sangat istimewa sebagaimana disebutkan dalam Alquran adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu 83 tahun lebih 4 bulan (lailatul qadri khairun min alfi sahr). Seumpama sehari orang shalat fardlu 17 rakaat, maka selama seribu bulan pahalanya identik dengan shalat 510.000 rakaat. Padahal rata-rata usia umat Muhammad berkisar 60 tahun. Kalau sehari melaksanakan shalat wajib 17 rakaat, maka dalam usia 60 tahun hanya mampu melaksanakan 367.200 rakaat. Betapa besar kemuliaan yang dijanjikan Allah pada lailatul qadar.

Pertanyaannya, bilakah sebenarnya malam kemuliaan (lailatul qadar) itu? Dalam Alquran Allah bertanya, tahukah kamu apakah malam kemuliaan (lailatul qadar) itu? Allah menjawab pada ayat berikut (lailatul qodri khoirun min alfi sahr) Allah sengaja merahasiakan bila hari lailatul qadar agar manusia berfikir. Kerana kerahasiaan Allah itu sampai sekarang berkembang kontroversi tentang malam seribu bulan.

Ada yang berpendapat, malam lailatul qadar sengaja dirahasiakan Allah agar umat Islam menghidupkan ramadan sejak awal hingga akhir. Andaikan para ulama sepakat lailatul qadar pada malam 27 misalnya, mungkin umat Islam di dunia akan beribadah habis-habisan pada malam itu saja. Malam-malam ramadan yang lain akan diabaikan.
Umat Islam yang meyakini lailatul qadar berada di malam- malam ganjil di atas tanggal 20 ramadan berdasarkan oleh sebuah hadits yang ertinya carilah lailatul qadar pada malam ganjil, sepertiga yang terakhir dari bulan ramadlan.

Untuk mengetahui bila lailatul qadar, Imam Asy-Syaíroni memberi pedoman dengan melihat awal ramadan. Kalau awal ramadan jatuh pada Jumat atau Selasa, berarti lailatul qadar jatuh pada malam 29 ramadan. Kalau awal ramadan jatuh pada Ahad atau Rabu maka lailatul qadar jatuh pada malam 27 ramadan.
Jika awal ramadan Kamis, maka lailatul qadar jatuh pada malam 25 ramadan. Kalau awalnya Sabtu jatuh pada malam 23 ramadan dan jika awal ramadan pada isnin maka jatuh pada malam 21 ramadan. Imam Asy-Syaíroni juga memberikan tanda-tanda, yaitu pada malam itu cuaca dalam keadaan terang benderang dan cerah, tidak ada hujan dan bintang di langit menampakkan sinarnya, angin sepoi dan tidak panas.

Pagi siangnya matahari terbit tidak langsung memancarkan sinar panas tetapi agak redup dan tidak mendung. Insya Allah kalau sejak awal ramadan kita membiasakan qiyamul lail, shalat tasbih, tahajud, hajat, tawarih dan lain-lain kita akan mendapat berkah lailatul qadar. Amin ya rabbal alamin

No comments: